Saya Cuma mau berbagi
pengalaman dan Informasi nih buat kalian-kalian yang masih takut dengan namanya
“Ditilang Polisi”. Nah biarpun sedikit tetapi mudah”an bermanfaat deh buat
kalian :D
1. Tetap tenang
Kalau tidak tenang alias gundah gulana, petugas bisa-bisa curiga
ada hal yang lebih meresahkan kita dibanding sekedar lupa bawa SIM atau takut
ketauan kalau ini kendaraan curian. Jadi tetap tenang, petugas juga manusia,
bukan terminator. Lebih bagus lagi kalau kebetulan petugasnya satu tanah
kelahiran sama kita. Mulai sedikit-sedikit pakai bahasa daerah dan SKSD (Sok
Kenal Sok Deket) yang masih dalam batas kewajaran manusia. Kalau tetap tenang,
harapannya urusan jadi lancar dan ga nambah-nambah, gitu.
2. Jangan ngotot
Jangan pernah ngotot. Itu aparat loh, kecuali you superhero bisa
manggil megazord ya jangan dilawan lah ya Ngotot bisa jadi penambah atau
pengeruh masalah, banyak versinya tapi biasanya petugas punya line andalan
seperti berikut ” Kamu berani melawan petugas?”. Kalau sudah begitu, masalah
bisa lebih keruh dan bisa-bisa sanksinya jadi lebih berat, gatau gimana tapi
tau-tau salah kamu jadi banyak aja.
3. Tetap senyum
Maksudnya ramah, de. Jangan nangis sambil senyum juga kali.
Kalau bawaan kamu ramah, tidak ada jaminan sih, tapi rasanya ga mungkin kalo
dibales dengan bentakan dan cacian, betul? Jadilah warga negara yang ramah lagi
murah senyum. Petugas juga senang dong kalau habis ditilang orangnya masih
tetep baik lagi ramah. Dunia jadi lebih damai dan sejahtera. Dan kalau kamu
ramah, ada kemungkinan sanksinya bisa diringankan atau bahkan kamu cuma dikasih
peringatan tanpa harus tanda tangan di slip biru atau merah itu.
Kemungkinaaaaaaan.
4. Jangan terkesan lagi
terburu-buru.
Tidak bisa, hampir tidak pernah berhasil taktik terburu-buru
ini. Line seperti “aduh pak, saya mau kejar ujian di kampus”, atau “maaf pak,
saya mau ke rumah sakit , soalnya [masukan anggota keluarga disini] masuk rumah
sakit”, atau bahkan “tolong pak, ini saya buru-buru, kambing saya si alfonso belum
saya ajak jalan sore, ini sudah mau maghrib..” alasan-alasan ini sangat
kecil sekali kemungkinannya digubris oleh petugas. Kalau memang terburu-buru,
jangan dijadikan alasan untuk menghindari penilangan, tapi untuk mempercepat
penilangan. Lagipula siapa yang mau berlama-lama dengan petugas kalau kamu
tidak melanggar dan surat-suratnya lengkap sementara ada rapat atau ujian
yang harus dikejar.
5. Kesalahan aku apa, pak?
Kalau kamu dituduh melanggar rambu lalin, dan tidak merasa
melanggar, kamu tetap salah. Kalau kamu ditanya ” Anda tau kesalahan anda apa?”
jangan sekali-kali menjawab “apppaah cobaaaa… :p ” atau bahkan, “Tau, pak.
Harusnya saya di rumah aja bikin indomie, ga beli martabak sejauh ini, ga pake
helm lagi”. Serius, kalau ditanya “Anda tau kesalahan anda apa?” dan merasa
tidak salah, jawaban yang aman itu semacam “Maaf, pak. Saya tidak tahu salah
saya apa.”. Karena bagaimanapun, petugas pasti menjelaskan kesalahan kamu versi
petugas. INGAT, petugas lebih ahli dalam hal rambu-rambu lalu lintas, ya
kecuali kalo kamu memang hobi menghapal rambu-rambu lalu-lintas.
Untuk pengendara mobil

Safety belt, atau seat belt, digunakan. Biasakanlah sedari
masuk mobil sudah pasang safety belt. Nah, kalau misal ditilang nih. Biasanya
petugas akan perlahan berjalan menghalangi mobil kita. Meminta kita menepi,
tapi nampak seperti minta ditubruk, tapi jangan! Masalahnya bisa lebih rumit
nanti. Menepilah dengan perlahan, dan ingat, TETAP
DI DALAM MOBIL dan BUKA JENDELA SUPIR, JANGAN LEPAS SAFETY BELT ANDA begitu juga dengan penumpang di depan.
Dulu saya pernah hampir ditilang saat operasi razia, waktu itu surat-surat
lengkap dan safety belt pun sudah dipakai. Setelah menepi petugas tidak
langsung menghampiri mobil kami, karena cukup lama jadi saya dan teman saya
inisiatif untuk keluar dari mobil. Teman saya yang duduk di depan itu sudah
lepas safety belt dan baru mau keluar, barulah petugas datang dan meminta saya
tetap di mobil. Beliau bilang waktu itu salah kami adalah teman saya tidak
memakai safety belt. Saya tidak menjalankan tips-tips saya yang di atas. Saya
marah dan cukup ngotot karena petugas yang masih muda dan belum buncit ini
terkesan menjebak kami. Akhirnya petugas tadi minta maaf, beliau bilang lain
kali diberhentikan oleh polisi, tetap di dalam mobil menunggu petugas
menghampiri saja. So, moral of the story, untung petugasnya masih muda dan
belum buncit. Hehehehehe. HL (Hanya Lelucon). Jadi kalau memang salah, minta
maaf lalu lanjut ke urusan SLIP. Slip biru atau merah itu ceritanya disini dan disini.
Untuk pengendara motor
Periksa! Helm (SNI), Lampu (Siang hari), Spion(Kanan-Kiri).
Motor seringkali menjadi sasaran empuk pelanggar rambu lalu-lintas. Kalau
ditilang pas naik motor, setelah menepi sebaiknya segera buka helm dan siapkan
dompet atau apapun tempat menyimpan surat-surat kendaraan dan SIM. Tetap diatas
motor anda dan matikan mesin, lalu jalankan tips saya yang di atas. Jadi kalau
memang salah, minta maaf lalu lanjut ke urusan SLIP. Slip biru atau merah itu
ceritanya disini dan disini. Oh iya, para
pengendara motor hati-hati knalpot anda yang bising itu bisa jadi alasan
penilangan. Knalpot bising tapi laju pelan, seakan instrumen musik yang enak
didengar knalpotmu itu ya, jadi semua orang harus ikut dengar. Dan berhentilah
sebelum batas zebra cross, ini penting. Lucu soalnya kalau berhenti pas atau
melebihi zebra cross, seakan tidak melanggar lampu merah tapi keitung maju
duluan. HAHAHA.
6. Selamat siang, pak!
That awkward moment waktu petugas nyapa “Selamat siang, pak..”
lalu kamu jawab ” Walaikumsallam..”. Saking gugupnya. HL. Jadi itulah kira-kira
kumpulan tips yang saya pelajari dari kesalahan-kesalahan saya pribadi. Karena
dulu kalau ditilang saya memang pernah ngotot, akting terburu-buru, cemberut,
dan gelisah. Semuanya berimbas buruk. Sebenarnya masih banyak bahasannya
seperti, “Jika di Bandung, gunakanlah plat mobil Bandung (D)” karena saya
sangat sering sekali melihat mobil dengan plat luar Bandung diberhentikan oleh
petugas. Ada lagi “Damai itu indah”, tentang bagaimana cara memulai dialog
perdamaian dalam situasi penilangan. Ada juga modus “Sebentar pak, saya telepon
paman jenderal saya dulu” ini kalau benar punya paman jenderal, tetap tidak
etis ya. Tapi bahasan-bahasan itu tidak saya jabarkan karena cenderung akan
mengundang kritik dari diri saya sendiri dikala saya melihat kembali post ini
dalam waktu 4-5 bulan ke depan.
7. Baik, Pak. Silahkan melanjutkan perjalanan. Terima kasih.
YESSS, gak jadi ditilang polisi. Aku tweet dulu ah “FIUH, hampir
aja kena razia tadi, untung bawa surat-surat lengkap”. Oh, lupa, tweet lagi
“BTW, tadi di jalan setiabudhi sih banyak petugas seragam coklat rompi ijo
gitu, tuips. #kode “. HL. Semoga saya yang sudah menulis post ini tidak akan
ditilang lagi atau melakukan kesalahan yang sama lagi, sungguh ironi. Ingat!
Jangan lupa bawa surat-surat kendaran dan SIM anda sebelum berpergian.
Patuhi(waspada) rambu lalin. Jangan mencuri kendaraan orang lain. Jangan
ngebut-ngebut di jalan. Tidak perlu terburu-buru lalu mengganggu kenyamanan
pengguna jalan yang lain (Kecuali kalau lagi kebelet pup dan rumah udah deket
ya.). Dan terakhir, hormati petugas
Comments
Post a Comment