Perkembangan Kewirausahaan



Indonesia memang beruntung dikaruniai dengan beragam budaya serta melimpahnya Sumber Daya Alam, namun itu semua tidak cukup untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang memakmurkan rakyatnya seperti tujuan negara Indonesia yang tertuang pada Pembukaan UUD 1945 alinea  4 “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial …”. Hal ini dikarenakan Indonesia masih kurang dalam Sumber Daya Manusiannya yaitu mengenai entrepreneurship atau jiwa kewirausahaan.
Untuk mencapai tujuan Negara tersebut, maka jiwa kewirausahaan harus digalakan sejak dini.sebagai bekal untuk membuka lapangan kerja baru dimasa depan. Hal ini sejalan Seperti yang diungkapkan Menakertrans Muhaimin Iskandar "Kewirausahaan pun memang selayaknya diperkenalkan dan diajarkan kepada semua pelajar di Indonesia. Semangat kewirausahaan harus ditumbuhkan sejak usia dini agar terus tumbuh dan berkembang".  Data yang diperoleh dari Kementrian Koperasi dan UKM menunjukan bahwa Indonesia masih tertinggal dari Negara lain, pada 2012 jumlah wirausahawan Indonesia 1,56% atau sekitar 3.707.205 orang, Sedangkan pada 2011 jumlah wirausaha Indonesia baru mencapai sekitar 570.339 orang. Ini tentu pertanda baik, karena setiap tahunnya mengalami kenaikan. Padahal menurut david Mc Clelland, seorang psikologis dan ahli teori dari Amerika Serikat, satu negara akan mencapai  kemakmuran apabila jumlah wirausahanya mencapai 2% dari populasi penduduk.Disini jelas terlihat Indonesia belum mampu dan belum bisa dikatakan sebagai Negara makmur. Padahal untuk mengatasi permasalahan ini, Pemerintah telah berupaya keras dengan melakukan berbagai terobosan salah satunya melalui program Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) yang telah memasuki  tahun ketiga. Didukung program instansi lain yang memiliki program sama untuk mencapai angka 2% wirausaha, pemerintah opsitimistis target itu bisa tercapai pada tahun 2013.
Untuk mendidik dan menjadikan seorang menjadi wirausaha memang tidak semudah membalikan kedua telapak tangan, kita memerlukan waktu yang lama dan prosesnya tidak mudah. Namun itu semua harus kita perjuangkan, karena seorang wirausaha mampu menyerap dan membuka lapangan kerja baru, menetaskan kemiskinan, mengatasi pengagguran serta dapat meningkatkan perekonomian Indonesia. Sasaran utamanya adalah para pemuda, penganggur/masyarakat miskin di pedesaan, penganggur terdidik di perkotaan, calon TKI dan transmigran/calon transmigran. Disini Pemerintah juga harus turut ambil bagian dalam memfasilitasi dan membina para calon wirausaha. Selain itu calon wirausaha diharapkan mampu memiliki sifat:
  • Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
  • Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
  • Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
  • Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
  • Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
  • Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras
Desakan agar perguruan tinggi melakukan pembenahan  bahkan perubahan paradigma  juga disuarakan Ciputra. Menurutnya, salah satu penyebab rendahnya jumlah entrepreneur di Indonesia adalah sistem pendidikan yang hanya fokus pada penciptaan tenaga kerja, bukan menciptakan enterpreneur-enterpreneur potensial. Menurut Ciputra, setiap tahun perguruan tinggi Indonesia melahirkan sekitar 750 lebih sarjana yang menganggur. Karena itu, tantangan perguruan tinggi di Indonesia ke depan, katanya, adalah melahirkan wirausahawan muda.Untuk itulah kita harus merapatkan barisan dan saling bersinergi untuk menghasilkan wirausahawan yang kreatif dan inovatif yang mampu melihat peluang bisnis,karena itu semua bukan hanya tanggung jawab pemerintah tetapi tanggung jawab semua pihak.

Comments

Popular posts from this blog

Standar Audit & Akuntansi Internasional

Asal Usul Brebes

Translasi Mata Uang Asing